SUBHANALLAH! - KEBENARAN AYAT AL-QURAN DALAM KROMOSOM MANUSIA




Lalu apa keistimewaan yang terdapat kromosom selain pembawa sifat keturunan?, yaitu ditemukannya ayat-ayat Al Qur’an dalam kromosom manusia. Tidak percaya jom kita semak firman Allah SWT berikut:

 “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS Fushshilat : 53).”
Seorang ilmuwan yang penemuanya sehebat galileo,Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Al_Quran dan Rancangan struktur tubuh manusia adalah Dr.Ahmad Khan. Beliau adalah seorang berkelulusan Summa Cumlaude dari Duke University.

DNA (Deoxy Nucleotida Acid) sendiri merupakan struktur genetik yang membawa informasi yang dapat diturunkan. Di dalam sel manusia DNA dapat ditemukan pada inti sel dan di dalam mitokhondria.

Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut kromosom. Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri dari 22 pasang kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY)

Salah satu penemuanya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukanya informasi lain selain pembinaan polipeptida yang dibangun dari kod genetik DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitanya adalah surah “Fushshilat” ayat 53 yang juga di kuatkan dengan hasil hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embrio dari Kanada.

Penemuan beliau di ilhami ketika Khatib pada waktu sholat Jum’at membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi. Bunyi ayat tersebut adalah sebagai beruikut

 "Sanuriihim ayatinaa filaafaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq”
Yang bermaksud : “Kemudian akan Kami tunjukkan tanda tanda kekuasaan kami pada alam dan pada diri mereka, sampai jelas bagi mereka ini adalah kebenaran”.

Hipotesis awal yang di ajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata ” ayatinna” yang memiliki makna ” ayat Allah”, di jelaskan oleh Allah bahwa tanda tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA manusia.

Selanjutnya beliau beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Al-Quran merupakan sebagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetik dikenal banyak DNA yang hadir tanpa menghasilkan protein sama sekali. DNA tanpa yang tidak menghasilkan apa-apai ini disebut Junk DNA atau DNA sampah.

Kenyataanya DNA tersebut menurut beliau jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil kajiannya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir.

Sebagai di sindir oleh Allah : ” Afala Tafakaruun” yang bermaksud “Apakah kalian tidak bertafakur atau menggunakan akal pikiran?”.

Setelah bekerja sama dengan adik beliau yang bernama imran, seorang yang ahli dalam bidang analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek pemerintah. Program tersebut awalnya di tujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya beliau berupaya untuk menemukan huruf arab yang mungkin di bentuk oleh rantai Kodon pada kromosom manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat ayat Al Qur’an. Akhirnya pada 2 januari 1999 pukul 2 pagi, beliau menemukan ayat yang pertama “Bismillah hirrahmanirahiim” “Iqra bismirrabbika ladzi Khalaq” yang bermaksud “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”. Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A’laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat.

Sampai sekang beliau telah menemukan 1/10 ayat Al-Qur’an. Dr. Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuanya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kod-kod rantaian kromosom pada cromossome manusia yaitu : T,C,G, dan A masing masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila di rangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan.


Dalam wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan ” Semoga penerbitan buku saya “Al Quran dan genetik”, semakin menyedarkan umat islam, bahwa islam adalah jalan hidup yang lengkap”.

 Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS Al Israa’ : 70)
Bayangkan ternyata sel-sel sekecil itu saja bertasbih kepada Allah SWT, bahkan perintah untuk Iqra membaca kekuasaan Allah sudah ada dalam DNA.

Maka nikmat Allah yang mana yang hendak engkau dustakan?

Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir. (QS. Al Jaatsiyah : 13)

Penemuan Profesor Keith Moore

Keith Moore adalah ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahawa luka terbakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit kerana hujung-hujung saraf sensorik (neurons) sudah hilang. Setelah pulang ke Thailand menjelaskan penemuannya kepada mahasiswanya, akhirnya mahasiswanya sebanyak 5 orang menyatakan diri masuk Islam.

 Bunyi dari surah An-Nisa tersebut antara lain sebagai berkut :

 “Sesungguhnya orang-orang kafir terhadap ayat-ayat kami, kelak akan kami masukkan mereka ke dalam neraka, setiap kali kulit mereka terbakar hangus, kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain agar mereka merasakan pedihnya azab. “Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan iaitu; Epidermis, Dermis, dan Hypodermis (Subcutaneous). Pada lapisan Subcutaneous, banyak mengandungi hujung-hujung pembuluh darah dan saraf. Pada saat terjadi Combustion grade III (luka bakar yang telah menembus subcutaneous- 3rd Degree Burn) salah satu tandanya iaitu hilangnya rasa deria sakit. Hal ini disebabkan kerana sudah tidak berfungsinya hujung-hujung serabut saraf afferent dan efferent yang mengatur segala fungsi saraf deria rasa (sensory).

Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rosak pada saat Dia menyeksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut. Maha Besar Allah yang telah menyisipkan firman-firmannya dan informasi sebahagian kebesaranNya pada sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh saraf dsb. Ya…Allah tidak ada sedikit pun yang Engkau ciptakan itu sia-sia. Dari bahtera menuju Islam, seorang pakar dalam bidang marine menyatakan betapa terpesonanya ia kepada Al Quran yang telah memberikan jawapan dari pencariannya selama ini. Prof. Jackues Yves Costeau seorang oceanographer, yang sering muncul di television pada rancangan Discovery, ketika sedang menyelam menemukan beberapa mata air tawar di tengah kedalaman lautan. Mata air tersebut berbeza dari segi kandungan kimia, warna dan rasanya serta tidak bercampur dengan air laut yang lainnya. Bertahun-tahun ia berusaha mengadakan penelitian dan mencari jawapan misteri tersebut. Sampai suatu hari bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian dia menjelaskan tentang ayat Al Qur’an Surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqon ayat 53. Awalnya ayat itu ditafsirkan muara sungai tetapi pada muara sungai ternyata tidak ditemukan mutiara. Terpesonalah Mr. Costeau sampai ia masuk Islam.

 
۞ وَهُوَ ٱلَّذِى مَرَجَ ٱلۡبَحۡرَيۡنِ هَـٰذَا عَذۡبٌ۬ فُرَاتٌ۬ وَهَـٰذَا مِلۡحٌ أُجَاجٌ۬ وَجَعَلَ بَيۡنَہُمَا بَرۡزَخً۬ا وَحِجۡرً۬ا مَّحۡجُورً۬ا

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan, yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antar-keduanya dinding dan batas yang menghalang”(Al-Furqon: 53).
Berdasarkan contoh di atas, dapat memberikan gambaran pada kita bahawa ayat suci Al-Quran mampu menjelaskan fenomena Chromosome, Anatomy, Oceanography, dan perubatan. Sebenarnya masih banyak ayat- ayat Al Quran yang menerangkan fenomena evolution and genetic seperti QS As-Sajdah 4, QS al-A’raf 53, QS Yusuf 3, QS Hud 7.

Kajian terhadap genetik manusia menunjukkan hanya 1% daripada keseluruhan set-set gen yang ada dalam sel manusia akan menghasilkan protein. Selebihnya hampir 99% masih belum diketahui oleh sesiapa pun, dikenali sebagai ‘junk genes’ atau gene sampah. Dan sebahagian saintis menggelarkan “junk genes” ini sebagai ‘untold history’ yang menjadi misteri hingga kini. .Hanya Allah yang Maha Mengetahui. Yang pastinya setiap kejadian ciptaanNya tidak akan pernah diwujudkan dengan sia-sia. Rabbana makhalqta hada batila. - http://taotauajer.blogspot.my/ via infoislam88.blogspot.com

Suka dengan ini?
|

loading...